Senin, 22 Desember 2008

Jerawat Manten??Emang ada???

Siang bolong di halte deket JavaMall, tempat aku sering menanti kedatangan bus jurusan semarang-solo yang selalu setia mengantarkan kepulanganku menuju desaku yang kucinta (kayak judul lagu), aku duduk santai di sebuah emperan toko menunggu kedatangan bus langgananku, jurusan semarang – solo.
Di saat aku sedang sibuk menutupi hidungku dengan slayer biru ku yang konon kata teman-teman ku aneh karena debu-debu dan asap-asap yang beterbangan menyatu dengan udara, ada dua pengamen datang dan duduk di sebelahku dan di belakang tempat ku duduk. Mereka berdua kemudian berbasa-basi bertanya kemana arah tujuanku akan pergi, lalu dari mana asalku, ku jawab pertanyaan mereka dengan santai. Sampai pada akhirnya salah satu dari mereka mendesakku dengan pertanyaan menanyakan alamat rumahku, namun pertanyaan itu hanya ku jawab dengan senyuman karena aku malas untuk memberitahu alamatku karena mereka hanyalah orang asing yang perlu tau detail tentang aku.
Selang beberapa waktu kemudian banyak berdatangan bus-bus (kecuali bus yang dari tadi ku nantikan) dan kedua pengamen itu kemudian pergi meninggalkan emperan tadi dan mulai bekerja mengais rejeki kembali dengan mengamen di dalam bus-bus yang berdatangan tadi.
Setelah kedua pengamen itu pergi, lantas datang seorang pedagang asongan. Seperti kedua pengamen tadi pedagang asongan tadi berbasa-basi bertanya padaku kemana arah tujuanku dan sebagian kecil identitasku (sebagai salah satu mahasiswi fakultas hukum universitas diponegoro). Ia sedikit terkejut mendengar keterangan dariku kalau aku adalah seorang mahasiswa fakultas hukum universitas diponegoro, aku juga gak tau apa sebabnya, tapi menurut prediksiku dan bisik-bisik pedagang itu dengan pedagang asongan lain yang duduk di sampingnya, ia terkejut karena masih ada mahasiswa yang mau bersikap ramah dan sederhana kepada rakyat biasa (ah tuh bapak terlalu melebih-lebihkan,hehe, kepala jadi gede neh dipuji,hoho). .
Satu hal yang bikin aku terkejut waktu pedagang asongan itu tiba-tiba mengluarkan sebuah statement berbunyi :”Wah adek punya jerawat manten. Jerawatnya tuh bakal ilang kalau adek sudah menikah. Dulu adek saya juga jerawatan seperti adek, tapi setelah menikah jerawat langsung ilang dan muka adek saya sekarang bersih.”
Mendengarkan statement bapak pedagang asongan itu, aku merasa sedikit tercengang kemudian aku mencoba memastikan lagi “Jerawat manten?” dan sang bapak pedagang asongan menjawab dengan mantap “Iya jerawat manten.”, kemudian ia permisi pergi.
Setelah bapak pedagang asongan itu pergi, aku masih bertanya-tanya apa memang benar jerawat yang ada di wajahku ini adalah jerawat manten? Emangnya beneran ada jerawat manten ya??OH MYGOD fantastis…bakalan ada nama penyakit baru tuh, penyakit jerawat manten, sebuah penyakit yang sudah lama ada tapi tidak pernah disadari oleh masyarakat kita…Wah berarti aku harus buru-buru patenin neh penyakit and publikasi ke dunia internasional biar aku bisa dapet nobel dari bidang ilmu Biologi…Nah dari pada buang-buang banyak waktu aku namain aja deh tuh penyakit…Ehmm enaknya apa ya namanya???? (Berpikir lama…)

Lima menit…
Sepuluh menit…
Lima belas menit…
Cling…akhirnya muncul juga satu ilham…
Dari ilham itu kemudian aku tetapkan nama ilmiah penyakit itu adalah “Marriage Jarawato” (haha, nama ilmiah dari mana tuh, ngaco ya lo???)..adapun gejala-gejala dari penyakit ini adalah timbul banyak jerawat, dan jerawat itu sangat susah sekali disembuhkan bahkan seorang dokter ahli yang sangat ahli pun pasrah mengobati penyakit ini meski sang dokter udah menulis puluhan bahkan ratusan resep obat baik obat alami maupun obat kimiawi, pada nyatanya tak satu pun resep yang manjur …Karena obat yang paling manjur adalah MARRIAGE…hehe…
So aku harus marriage dunk biar jerawatku ini bisa 100% sembuh dan pergi dari mukaku???Oh MYGOD….aku harus bersabar beberapa tahun lagi kalau aku pengen punya muka yang halus mulus tak berjerawat karena aku harus menunggu waktu untuk marriage….OH NO….

Tidak ada komentar: