Minggu, 01 Maret 2009

Player duel Player


Dalam kenyataan sehari-hari banyak kita jumpai fenomena di kalangan remaja, mulai dari pergaulannya, style baju, style rambut, pola pikirnya sampai kehidupan asmranya. Nah yang bakalan gue kupas tuntas setajam pisau disini adalah kehidupan asmara mereka, itu pun gak keseluruhan tapi tersentral pada satu topic bahasan yaitu Player of Love / Pemain cinta.

Tentang Pemain cinta, pasti bukan hal asing lagi dalam kehidupan cinta remaja. Bahkan istilah pemain cinta sudah lama dikenal sejak bapak-ibu, mama-papa,papi-mami kita remaja. Hanya saja belakangan Pemain cinta sedang marak-maraknya terjadi dan terekspos oleh kalangan umum remaja sekarang yang sifatnya blak-blakan dibanding para remaja zaman orang tua kita.

Langsung masuk topic bahasan, player disini dikategorikan dalam dua macam yaitu player laki-laki yang lebih dikenal dengan istilah playboy dan player perempuan yang lebih dikenal playgirl. Dilihat dari fakta-fakta yang ada, umumnya para player ini baik plyboy maupun playgirl mempunyai kelebihan dari segi fisik, meski terkadang kita jumpai juga beberapa player dengan tampang pas-pasan yang ditunjang dengan kelebihan dari segi materiil dan kepandaian berbicara dan mengambil hati para targetnya. Mengenai kepandaian berbicara dan mengambil hati ini tidak hanya dimiliki para player bertampang pas-pasan tapi umumnya dimiliki sebagian besar para player karena kepandaian berbicara dan merayu termasuk modal utama yang harus mereka miliki selain mengandalkan kelebihan fisik mereka untuk memikat sang target.

Dan sekarang yang bakalan gue paparin adalah faktor-faktor yang menjadi penyebab seseorang menjadi player. Faktor penyebab tersebut dibagi dalam dua kategori yaitu factor intern (dari dalam diri si player) dan factor ekstern (dari luar/ lingkungan si player).

Faktor Intern antara lain:
Dalam diri si player memang mempunyai bakat sebagai seorang player. Dalam artian si Player secara sadar menghendaki dirinya untuk menjadi player.
Percaya diri berlebihan dari dalam diri si player.
Dorongan dalam diri untuk mendapat sesuatu yang lebih, dalam artian tidak pernah merasa puas.
Kelebihan fisik yang dimiliki si player ditambah dorongan dalam diri si player untuk menjadi player.
Rasa ingin tau dan mencari suatu tantangan dalam diri si Player. Masa remaja memang identik dengan masa pencarian jati diri sehingga tidak heran apabila seseorang menjadi player karena rasa keingin tauaannya. Di samping itu adanya rasa tertantang dalam diri seseorang untuk menjadi seorang player. Sebagian besar player mengatakan bahwa menjadi seorang player memiliki kesan tersendiri karena diri mereka merasa lebih tertantang menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dalam rangka menyembunyikan identitas player mereka di hadapan pasangan mereka masing-masing beserta para korbannya dan kemungkinan kalau suatu saat identitas mereka sebagai player terbongkar.

Faktor Ekstern antara lain:

1. Adanya kesempatan.
Maksud disini adalah adanya kesempatan untuk menjadi seorang player dan adanya target korban yang dapat dijadikan sasaran. Dalam hal ini factor yang satu ini mutlak harus ada di samping adanya niat menjadi player. Karena apabila factor ini tidak ada, maka tidaklah mungkin seseorang dapat menjadi player.

2. Kebutuhan akan kasih sayang.
Kurangnya kasih sayang dari lingkungan keluarga si Player. Hal ini bisa saja disebabkan si player berasal dari keluarga broken atau orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan bisa saja karena factor orangtua yang single parent membesarkan dirinya. Namun terkadang kita jumpai hal sebaliknya, beberapa player ada juga yang berasal dari keluarga yang berlimpah kasih sayang. Dalam hal ini biasanya dalam lingkungan keluarganya player biasa dimanjakan berlebihan.

3. Kebutuhan akan materi
Umumnya alasan ini merupakan factor penyebab bagi sebagian besar player perempuan atau playgirl. Meski terkadang juga kita jumpai beberapa laki-laki menjadi player karena materi. Namun presentasenya dibanding dengan para kaum perempuan ternyata lebih banyak kaum perempuan. Hal ini identik dengan sebagian besar kegemaran para kaum perempuan yaitu shopping sehingga bagi para playgirl, dengan menjadi player maka segala kebutuhan shoppingnya terpenuhi. Tak heran bila kebanyakan kaun playgirl ini menggaet para kaum lelaki bourju untuk dijadikan pacar-pacar mereka.Di samping kebutuhan shopping, kebutuhan makan enak, pulza handphone dan kebutuhan akan barang-barang berharga akan terpenuhi tanpa harus repot-repot menguras kocek pribadi. Sehingga kocek pribadi mereka, dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan lain yang bagi mereka lebih urgent seperti membeli perlengkapan make up untuk mempercantik diri agar para korban mereka semakin buta oleh pesona kecantikan yang mereka miliki dan sisanya mereka gunakan untuk heng out bersama teman-temannya dan sebagian lagi mereka simpan sebagai tabungan pribadi. Namun ada juga beberapa playgirl yang berlimpah materi sehingga justru para playgirl tajir ini yang harus menguras kocek untuk kesenangan para korbannya, para kaum lelaki matre tentunya.

Berkebalikan dengan playgirl, umumnya playboy berlimpah materi karena bagi playboy dibutuhkan modal yang besar untuk memelihara korban-korbannya, mulai dari biaya traktir makan, bayarin shopping ampe bayarin ke salon dan beliin hadiah-hadiah buat para korbannya tentunya lebih dari satu orang.

4. Pengalaman asmara di masa lalu yang kurang berkenan
Hal ini terjadi pada kehidupan asmara masa lalu para player, baik playboy maupun playgirl. Umumnya pengalaman pahit yang terjadi, mulai dari dikhianati sang kekasih tercinta hingga dilukai dan ditinggalkan begitu saja oleh sang kekasih demi perempuan atau lelaki lain yang lebih menarik dari pada si player. Dan sakit itu sangat membekas pada hati player sehingga player merasa kehilangan rasa percaya kepada orang lain terutama berkaitan dengan hal asmara. Hingga pada akhirnya si player memutuskan untuk tidak serius dalam menjalin hubungan asmara berikutnya karena trauma disakiti/dilukai.

5. Pengaruh dari lingkungan pergaulan
Dalam ini lingkungan pergaulan dalam artian teman atau sahabat dekat juga punya pengaruh dalam memicu seseorang menjadi player. Bisa jadi teman-teman si Player yang mempengaruhi player untuk menjadi player. Umumnya teman-teman dekat si Player adalah seorang player. Umumnya mereka suka mempamerkan kenikmatan menjadi seorang player kepada si Player, tak hanya sekali dua kali kesempatan, tapi hampir setiap saat sehingga si Player pun lambat laun terpengaruh oleh bujukan teman-teman terdekatnya untuk menjadi player. Namun tak semuanya terjadi demikian, terkadang si Player terpengaruh secara tidak langsung untuk menjadi player karena terlalu sering melihat kenikmatan teman-teman terdekatnya yang menjadi player. Jadi di sini si Player terpengaruh bukan atas bujukan teman-temannya yang menjadi player tapi ia terpengaruh oleh fenomena yang ia lihat dari teman-temannya yang menjadi player.

Perlu diketahui, factor-faktor di atas tidak harus ada secara keseluruhan mengingat setiap player punya kehidupan dengan keadaan yang berbeda - beda pastinya. Sehingga bisa saja seseorang menjadi player hanya karena satu factor penyebab saja.

Oya masih ada satu lagi klasifikasi tentang player. Klasifikasi player berikut ini adalah klasifikasi player menurut waktu.
a. Player Jangka Pendek
Dalam hal ini seseorang menjadi player dalam jangka waktu singkat, setelah itu mereka sadar dan kembali menjadi layaknya manusia biasa. Kebanyakan para player jangka pendek ini adalah mereka yang telah memiliki pasangan namun sedang dilanda permasalahan dengan pasangan seperti pertengkaran yang hebat atau sedang dalam status menggantung alias tidak jelas kabar burungnya. Sehingga mereka memutuskan untuk mencari pelampiasan lain dengan menjadi player guna mendapatkan kasih sebagai pengganti kasih sayang yang sekian waktu tak mereka rasakan dari pasangan mereka. Atau bisa juga terjadi karena mereka sedang berada dalam puncak kejenuhan terhadap pasangan atau sedang dilanda krisis cinta terhadap pasangan sehingga mereka memutuskan menjadi player untuk mendapatkan angin segar yang mampu membuat hati mereka kembali berseri. Namun pada akhirnya mereka sadar di kemudian hari dan memutuskan untuk kembali pada pasangan semula karena mereka sadar bahwa rasa cinta mereka terhadap pasangan sesungguhnya lebih besar dibanding terhadap pelarian mereka. Di samping itu mereka mengakui menjadi player sesaat hanyalah untuk mencari kesenangan sesaat saja dan sekedar coba-coba saja karena sebenarnya mereka memang tidak mempunyai bakat untuk menjadi player.

b. Player Jangka Panjang
Dalam hal ini biasanya mereka yang telah memiliki bakat menjadi seorang player. Umumnya mereka menikmati lakon sebagai player dalam jangka waktu yang relative panjang. Di samping itu mereka juga mempunyai kepiawaian untuk berbicara, mengambil hati, menyembunyikan sesuatu sehingga gerak-gerik mereka tak mudah diketahui oleh para korbannya. Umumnya mereka memiliki paling sedikit dua pasangan, ada juga yang memiliki tiga, empat bahkan lima atau lebih sekaligus. Mereka mempunyai berbagai macam strategi dalam mengatur waktu untuk pasangan-pasangan mereka sehingga pasangan-pasangan mereka tidak menyadari bahwa dirinya adalah korban dari seorang player. Perlu kita ketahui otak player memang kelewat cerdik, hal ini dapat dilihat dari kepiawaian mereka menyembunyikan identitas mereka dalam kurun waktu yang relative tak singkat. Namun pada akhirnya, seperti peribahasa sepintar apapun kita menyembunyikan bangkai, suatu saat pasti akan tercium juga. Kalau sudah demikian maka itulah akhir dari riwayat si Player yaitu ketika identitas mereka sebagai player telah tercium oleh korban-korban mereka.

Nah, sekarang tips untuk kalian para pembaca yang masih jomblo, Jeli-jeli lah dalam mencari dan memilih pacar, selidiki dulu apakah dia player atau bukan dari pada nanti menyesal di kemudian hari. Sedangkan untuk para pembaca yang sudah punya pasangan, perlu hati-hati juga, waspadalah kalau-kalau pasangan anda adalah seorang palyer. Dan bersiaplah untuk menerima kenyataan kalau pasangan anda adalah seorang player. Kalau sudah begitu maka keputusan ada di tangan anda. Sedangkan untuk kalian para pembaca yang ternyata adalah seorang player, waspadalah kalau suatu saat target anda ternyata adalah juga seorang player seperti anda. Kalau sudah begitu, terimalah keadaan tersebut karena mungkin itu balasan / karma bagi anda. Saran gue, sebelum anda melangkah terlalu jauh dan sebelum karma menimpa anda segeralah sadar dan berubah. Cobalah untuk setia pada satu pasangan, sekalipun anda pernah mempunyai pengalaman asmara yang tidak menyenangkan di masa lalu. Yakinlah kalau Tuhan itu maha adil, yakinlah kalau anda bersikap baik maka anda akan mendapatkan pasangan yang baik pula.

SEKIAN

Tidak ada komentar: